Sabtu, 13 Agustus 2016

09.36 - 1 comment

Fenomena di Langit Indonesia Tahun 2016

            Belum lama ini Indonesia baru saja digegerkan dengan peristiwa langka yang terjadi pada tanggal  9 Maret 2016 lalu, yaitu gerhana matahari total yang dapat disaksikan di berbagai provinsi di Indonesia. Sebuah keberuntungan sendiri bagi Indonesia karena gerhana matahari total terjadi pada tahun 1983, 1988, adan 1995 dan setelah tahun 2016 ini diperkirakan akan terjadi lagi tahun 2030. Fenomena alam yang kebetulan terjadi di Indonesia ini secara otomatis menyedot sperhatian seluruh masyarakat Indonesia dan juga wisatawan asing untuk melihat gerhana matahari total. Durasi gerhana matahari total seperti yang dilaporkan LAPAN pada bulan Maret lalu berlangsung selama 4 menit 9 detik.
            Meninggalakan fenomena gerhana matahari total, kita beralih ke fenomena langit lainnya yang akan banyak terjadi pada bulan Agustus – Desember. Dilansir dari gegerbanget.com dan kalstro.id, berikut adalah sederet fenomena alam yang akan terjadi di langit Indonesia dari bulan Agustus - Desember tahun 2016:
1.         Galaksi Bima Sakti terlihat di langit malam (Sabtu, 6 Agustus 2016)
Pada hari sabtu malam masyarakat Indonesia dihimbau untuk mematikan lampu rumahnya agar mengurangi polusi cahaya. Dengan mengurangi cahaya aka fenomena indah ini akan terlihat jelas dilangit malam dari arah utara hingga selatan. Beberapa rasi bintang juga akan terlihat seperti: Scorpion, Cygnus (angsa), Triangle, Salib (Crux), dan lain-lain.
2.         Puncak Hujan Meteor Perseids (Kamis, 13 Agustus 2016)
Hujan meteor ini dapat dikatakan hujan meteor terindah tahun 2016. Diperkirakan Perseids yang tercatat sebagai hujan meteor yang paling banyak menghasilkan fireball ini aakan menghasilkan hingga 100 meteor tiap-tiap jam saat puncak. Hujan meteor ini akan terlihat sekitar lebih dari tengah malam hingga terbit matahari menuju arah timur laut.
3.         Konjungsi Venus dan Jupiter (Sabtu, 27 Agustus 2016)
Konjungsi ini akan terlihat indah di langit senja. Venus terlihat lebih terang dengan magnitudo -3,9 sedangkan Jupiter sedikit lebih redup dengan -1,7. Keduanya terletak tidak terlalu tinggi dari horison, mungkin agak susah untuk melihatnya. Harus mencari medan lapang ke arah barat.
4.         Gerhana Matahari Sebagian (Kamis, 1 Septerber 2016)
Mmeninggalkan fenomena gerhana matahari total yang terjadi pada bulan Maret lalu kini kita beralih ke fenomena gerhana aatahari sebagian di bulan September ini. Fenomena ini hanyaa bisa disaksikan di wilayah tertentu saja seperti Jawa Tengah, Jogyakarta, Jawa Barat, Jakarta, Banten dan Lampung. Gerhana sebagian ini terjdi bersamaan dengan terbenamnya matahari. Jadi sulit untuk diamati.
5.         Gerhana Bulan Penumbral (Sabtu, 17 September 2016)
Gerhana bulan penumbral ini kembali menyapa Indonesia dan menjadi penutup serangkaian gerhana paada tahun 2016. Fenomena ini hanya akan menyebabkan bulan redup sebagian. Perbedaannya sulit diamati dengan mata telanjang.
6.         Autumal Equinox (Jum’at, 23 September 2016)
Autumal Equinox adalah saat dimana matahari berada di perpotongan eliptikal dan ekuatr setelah sebelumnya berada di utara ekuator. Pada hari ini matahari tepat berada di katulistiwa (Pontianak, Kalimantan ()) maka panajang siang dan malam di seluruh belahan bumi sama yaitu 12 jam. Fenomena ini juga menandakan perubahan musim di belahan bumi Selatan dan Utara.
7.         Bulan Purnama Perigee/Super Moon (Minggu, 16 Oktober 2016)
Fenomena ini terjadi ketika bulan mencapai fase purnama di titik terdekat dari bumi, puncak bulan purnama ini pada siang hari pukul 11.23 WIB. Tapi bulan perigee asih dapat diamati pada malam hari.
8.         Puncak Hujan Meteor Orionids (Sabtu, 22 Oktober 2016)
Hujan meteor ini akan berlangsung sekitar tanggal 2 Oktober samapai 7 November 2016 dan puncaknya pada sabtu dini hari. Langit malam akan dihiasi bintang yang berjatuhan dari rasi bintang Orion.
9.         Konjungsi Venus, Jupiter dan Mars (Kamis, 28 Oktober 2016)
Ketiga planet ini akan terlihat berdekatan berjarak sekitar 2,5 derajat.
10.          Bulan Perigee Terbesar (Senin, 14 November 2016)
Diameter bulan purnama mencapai 33,5 menit busur dan inilah fenomena bulan purnama perigee terbesar tahun 2016. Bulan purnama perige ini akan menjadi paling terang setelah 26 Januari 1948 dan baru akan terkalahkan pada November 2034.  Puncak bulan purnama ini terjadi pada pukul 20.52 WIB. Fenomena ini dapat disaksikan sepanjang malam sampai pagi.
11.          Hujan meteor Gemindis (Senin, 14 Desember 2016)
Pada bulan ini akan kemabli terjadi hujan meteor. Hujan meteor dapat terlihat setelah lewat tengah malam di langit bagian timur laut.

                   Demikian beberapa daftar fenomena di langit Indonesia dari bulan Agustus hingga Desember. Untuk diketahui saja, bahwa fenomena-fenomena di atsa sifatnya periodik dan dapat diprediksi jauh-jauh hari. Peristiwa-peristiwa langit lainnya juga terpantau oleh lembaga resmi yang mengkaaji tentang astronomi seperti NASA dan LAPAN. (Tika)

1 komentar:

Posting Komentar